TUGAS MAKALAH
ATLETIK II LARI ESTAFET
Pengempu : Sri Maryati,S.Pd.,M.Pd
OLEH :
HANIFUDIN
2124160082
PRORAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas.
Namun berkat bantuan, dorongan dan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para
pembaca serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan
meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Lari sambung atau lari estafet adalah
salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan
secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari
sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari
berikutnya. Nomor lari estafet yang
sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis
merumuskan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :
Ø Pengertian
Lari Estafet
Ø Nomor-Nomor
Lari Estafet
Ø Peraturan
Perlombaan
1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari
penulisan ini adalah sebagai berikut :
Ø Mengetahui
Pengertian Lari Estafet
Ø Mengetahui
Nomor-Nomor Lari Estafet
Ø Mengetahui
Peraturan Perlombaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Lari Estafet
Lari
sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan
berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan
dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke
jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebut.
Lari
estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini,
pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4
x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400
meter dilombakan sejak tahun 1972.
2.2.Pengertian Lari Estafet
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari
sambung menyambung sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga
yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang &
kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari
sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau
memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan
tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan tongkat
hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah
yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah
nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan
teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona
atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.
2.3.Nomor-Nomor Lari Estafet
1. 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di
salah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor
paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik.
Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia
putra, dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor
tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di
Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-Joyner.
Hingga sekarang, belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49
detik yang diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada
1988.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius.
Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena
pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra
dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan
pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri
dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
2. 400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta
lomba berlari satu putaran melewati lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200
meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini
dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 43,18 detik.
Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita Koch dari Jerman Timur.
Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 ×
400 meter merupakan nomor terakhir yang dilombakan pada kejuaraan besar
atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor dunia 4 × 400 meter putra
sejak 1993 dengan catatan waktu2:54.29.
Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama lagi. Sejak 1988, tim
Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu 3:15.17.
2.4.Peraturan Perlombaan
1.
Panjang
daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi
pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu
daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi
disini tidak terjadi penggantian tongkat.
2.
Lari Estafet
(Lari Beranting)
Lari Estafet atau sering disebut
dengan lari beranting merupakan salah satu dari cabang atletik. Lari Estafet
hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk melakukan olahraga tersebut.
Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M (Putra/Putri) Dan 4×100 M Start yang
sering di gunakan dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering di gunakan pada
pelari pertama / (1), Sedangkan Start Berlari sering di gunakan pada pelari
ke-Dua, ke-Tiga,dan ke-Empat / (2,3,4).
2.5.Tongkat Estafet
Tongkat estafet adalah benda
yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya dalam
satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya
dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang
digunakan pada lari estafet adalah:
Ø Panjang tongkat : 29 – 30 cm
Ø Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm
(anak-anak)
Ø Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat
estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan
dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang
oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat
estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang
dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.
Teknik Dasar
1. Teknik
Memegang Tongkat Estafet
Tongkat
dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri,
sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat
estafet berikutnya.
2. Teknik
Start untuk Lari
Estafet
Pelari
pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat
start yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang
dipegang tidak menyentuh garis start.
3. Teknik
Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Cara
memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel
(daerah pergantian tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat
estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah
pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan
penerima, terdapat dua macam cara memberi dan menerima tongkat estafet,
yaitu:
a. Memberikan
tongkat estafet dari atas
Teknik ini
dipergunakan apabila telapak tangan penerima menghadap ke atas.
b. Memberikan
tongkat estafet dari bawah ke atas
Teknik ini
dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap
ke bawah.
Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Visual (dengan melihat),
yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk melihat
pemberi tongkat.
pemberi tongkat.
b. Nonvisual (tanpa
melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.
2.6.Latihan Lari Estafet
Kunci keberhasilan pelari
estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian teknik lari sambung
(estafet) dari start hingga terjadinya pergantian pemegang tongkat.
Di dalam pelaksanaan lari
estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat pergantian
tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun
pemberi tongkat.
1) Kesalahan
yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
a) Start yang
trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai
kecepatan maksimum.
b) Terlalu
cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
c) Larinya
terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
d) Pada waktu mengulurkan
tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar menerima
tongkat.
2) Kesalahan
yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:
a) Kurang
berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau
tongkat jauh.
b) Pada waktu
memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di
sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
c) Pemberi
mangayun tangan yang salah.
d) Pemberi tongkat tidak
memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat, sehingga penerima
tidak tahu.
e) Pemberi
tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.
2.7.Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet
Agar dapat dicapai prestasi
malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
1) Pelari
pertama
a) Pilihlah
pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
b) Pelari
pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika
posisi memimpin.
2) Pelari
kedua
a) Pelari
kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
b) Mempunyai
daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m – 130
m.
c) Pelari
yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
3) Pelari
ketiga
a) Pelari
ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai
penerima dan pmberi tongkat.
b) Pelari
ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
c) Memiliki
daya tahan sebagai pelari 200 m.
4) Pelari
keempat
a) Pelari
keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
b) Pelari
keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan
menang atau kalahnya regu atau tim.
Teknik Masuk Finish
Teknik masuk finish ada 3
macam, yaitu:
a) Lari terus
tanpa mengubah kecepatan lari.
b) Membusungkan
dada ke depan.
c) Merebahkan
badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.
Diskualifikasi
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
a) Start
mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b) Selama
lari mengganggu pelarilain.
c) Masuk ke
lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d) Tidak masuk finish.
e) Pergantian
tongkat melewati daerah wissel.
f) Tongkat
jatuhdiambil orang lain.
g) Penerima
sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
h) Masuk
finish tanpa tongkat.
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba
lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau
beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu
pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan
tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor
lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x
400 meter.
3.2.Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari